Pada tahun 2014 silam ada kegiatan pembuatan peta tematik berbasis GIS di Kota Bekasi. Maksud dan tujuan kegiatan ini mendata dan memetakan aset TPU milik pemda Kota Bekasi. Selanjutnya hasil pendataan dan pemetaan digunakan sebagai alat analisa dan pengambil keputusan untuk menentukan kapasitas jumlah TPU dalam rangka ketersediaan ruang TPU bagi warga Kota Bekasi.
Sekilas kegiatan tersebut buat orang awam terasa aneh, tetapi bagi dinas yang bertanggungjawab terhadap tempat pemakaman umum hal ini adalah tugas yang cukup berat.
Bahkan dari informasi orang dinas, disebutkan bahwa sistem pemakaman di Kota Bekasi sudah demikian kompleks. Sebagai contoh di satu liang lahat sekarang sudah mulai diisi oleh lebih dari satu orang yang meninggal. Ibarat apartemen sudah bertingkat dimana satu tingkat untuk satu orang yang sudah meninggal bahkan dalam satu makam nanti bisa sampai 3 batu nisan.
Itu lah latar belakangnya, pada intinya lahan untuk pemakaman yang ada di Kota Bekasi bisa dikatakan penuh. Saat ini pemda kota untuk mengatasi hal itu telah membeli lahan yang nantinya disebut sebagai TPU milik pemda sebanyak 4 lokasi. Yang luasnya berhektar hektar, hal ini diluar TPU yang sifatnya wakaf yang banyak tersebar. TPU wakaf sendiri kebanyakan luasnya sampai kisaran ratusan meter.
Penekanan kegiatan ini adalah memetakan semua TPU yang sifatnya wakaf atau milik pemda. Pada kegiatan pendataan dengan menggunakan GPS dan kamera digital didata luas terkini serta diukur jumlah lahan yang sudah terisi dan jumlah lahan yang tersedia.
Dari pendataan diperoleh informasi luas lagan TPU dan kapasitas TPU yang tersisa, sampai dibuatkan peta tematik dan disajikan dalam sistem informasi.
Alurnya sebagai berikut :
- identifikasi data sekunder
- survey lapangan ke TPU
- pengolahan data
- pembuatan sistem informasi
Sehingga dengan sistem yang terbangun diharapkan pihak pemda dapat memonitoring perubahan kapasitas setiap waktunya. Biasanya di setiap TPU ada petugas yang bertanggungjawab, dan petugas ini nantinya melaporkan kalau ada yang meninggal dan dikuburkan di TPU bersangkutan. Sehingga dari laporan petugas di TPU, maka pihak dinas dapat mengupdate data dalam sistem informasi. Sehingga informasi yang ada dalam sistem ini dapat digunakan sebagai alat kontrol. Baik untuk memonitoring atau sebagai pelaporan ke pihak Walikota dan DPRD. Di Kota Bekasi sendiri dana pengadaan lokasi TPU cukup mahal sehingga hal ini perlu dilaporkan ke Walikota atau DPRD Kota Bekasi.
Sistem Informasi TPU
Tools SIG ini digunakan untuk monitoring sebaran TPU Non pemda untuk pengelolaan TPU milik pemda, sehingga kapasitas yang disiapkan dapat mencukupi kebutuhan kapling TPU. Sebaran yang ada di setiap wilayah diharapkan dapat mengimbangi ketersediaan TPU milik pemda.
Manfaat untuk pemda dengan sistem ini dapat merencanakan persiapan sarana dan prasarana TPU dengan mempertimbangkan aspek tata ruang, nilai tanah, banjir serta kondisi lingkungan sekitar TPU.
Manfaat bagi masyarakat untuk mengetahui informasi lokasi dan ketersediaan kapasitasnya TPU.
Prototype sistem pengelolaan TPU dapat diakses pada alamat link sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar